KEBIASAAN
BAIK YANG BERAKIBAT BURUK
Semua orang tahu bahwa kebiasaan buruk seperti
merokok, malas berolahraga dan meminum alkohol dapat berakibat buruk bagi
kesehatan. Namun ternyata ada kebiasaan baik yang bisa membahayakan tubuh.
Berikut 5 Kebiasaan Baik yang Justru Berakibat Buruk tersebut :
Menurut Richard Gallo, MD, PhD, kepala divisi Dermatology at
the University of California, San Diego, sebaiknya hindari menggunakan cairan
pembersih tangan terlalu sering. Dalam sebuah penelitian terbaru dijelaskan
bahwa cairan pembersih atau gel sanitasi mengandung triklosan yang membuat
bakteri menjadi kebal dan berkembang lebih cepat. Hal ini juga berlaku pada
semua sabun pencuci tangan yang mengandung triklosan. Oleh karena itu, Gallo
menyarankan untuk mencuci tangan dengan sabun atau gel sanitasi yang mengandung
alkohol minimal 60% karena bisa membunuh bakteri hingga 99%.
2.
Gonta-Ganti Produk Kecantikan
Hasil yang lama seringkali membuat Anda mencoba-coba berbagai
produk kecantikan, mulai dari obat jerawat hingga pemutih kulit. Hal ini pun
diamini oleh Jody Levine, seorang dermatologis dari New York.
"Wanita bisa dengan mudah bosan dengan rutinitas
kecantikan mereka, terutama jika mereka tidak mendapatkan hasil dengan cepat.
Perlu diketahui bahwa, produk kecantikan akan memberikan hasil pada sekitar
enam atau delapan minggu setelah pemakaian," ujar Levine.
Mencoba berbagai macam produk kecantikan akan menyebabkan
kulit merah, warna kulit yang tidak merata dan tak jarang kulit meradang.
"Tak jarang kulit seseorang berubah menjadi sangat sensitif ketika ia
mencoba terlalu banyak produk. Hal ini karena tingginya kandungan pengharum dan
sanitasi di dalam produk tersebut," tambah Levine.
3.
Memakai Sandal Jepit
Saat ingin beristirahat dari sepatu berhak tinggi, Anda pun
memilih flip-flop atau sandal jepit. Sayangnya, menurut Jordana Szpiro, seorang
podiatrist di Boston mengungkapkan bahwa kebiasaan tersebut tidak memberikan
pengaruh baik apapun, bahkan berbahaya.
"Flip-flop atau sandal yang tidak memberi dukungan pada
struktur kaki, dapat menyebabkan patah tulang karena kaki menjadi tegang karena
mereka mencoba menahan berat badan Anda," jelas Szpiro.
Selain itu, saat mengenakan sandal jepit, otot-otot pada
bagian depan tulang kering (tibialis anterior) bekerja lebih keras daripada
ketika kita bertelanjang kaki karena jari-jari kaki mencoba menahan sandal
supaya tidak "bergerak" ke mana-mana. Oleh karena itu, ada baiknya
jika Anda memilih sandal jepit dengan penutup tumit, bertali besar serta
memiliki lengkungan pada telapak kaki (mengikuti kontur telapak kaki).
4.
Menggosok Gigi Setelah Makan
Menyikat gigi secara rutin terbukti bisa menjaga kesehatan
gigi dan mulut. Namun para ahli gigi tidak menyarankan untuk langsung menyikat
gigi setelah makan. Beberapa jenis makanan dan minuman seperti kopi, buah, atau
softdrink memiliki kandungan asam yang tinggi.
"Jika langsung menyikat gigi setelah minum minuman
berkarbonasi atau makanan yang asam, gigi bisa erosi," kata Meinecke, juru
bicara Academy of General Dentistry. Agar tidak terjadi erosi yang dapat
berakibat menipisnya lapisan gigi, sebaiknya Anda berkumur dulu untuk
menetralisir kadar asam. Tunggu sekitar satu jam sebelum menyikat gigi.
5.
Latihan Kardio untuk Turunkan Berat Badan
Jika Anda pikir dengan latihan kardio saja bisa menurunkan
berat badan dengan mudah, tampaknya hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Menurut Joseph Ciccone, DPT, CSCS, seorang terapis di Columbia dan Doctors
Eastside Sports Therapy di New York, "Jika Anda hanya melakukan latihan
kardio maka tubuh akan terbiasa dengan rutinitas dan mulai membakar lemak lebih
sedikit dari waktu ke waktu."
Selain itu, melakukan gerakan olahraga yang sama terus
menerus juga bisa membuat otot-otot tegang dan cedera. Sebaiknya lakukan
beberapa gerakan olahraga lain dan sesekali istirahatkan diri Anda untuk
menjaga denyut jantung tetap stabil. Bahkan menurut Ciccone, gerakan olahraga
yang beragam justru membantu mengurangi jumlah kalori lebih banyak.
---------
KEBIASAAN
BURUK YANG BERAKIBAT BAIK
Judul diatas jika dibaca sekilas terasa mustahil
dan aneh bin(ti) ajaib. Sebab yang namanya kebiasaan "buruk" pastilah
sudah melekat sifat buruk atau tidak baik, begitu kira-kira analoginya.
Kita sering mendengar ungkapan berikut dalam
kehidupan sehari-hari seperti : "Jangan marah terus, ntar kambuh lho darah
tingginya", atau "Jangan minum minuman bersoda, soalnya bisa merusak
gigi dan menyebabkan kegemukan."
Kita pasti pernah atau bahkan sering mendengar
nasihat-nasihat seperti di atas, untuk menghentikan kebiasaan buruk kita.
Memang yang namanya kebiasaan buruk pastilah merugikan bagi kita, namun
berdasarkan penelitian, tidak semua kebiasaan buruk itu merugikan. Ada beberapa
kebiasaan buruk yang justru baik untuk kesehatan. Berikut disampaikan beberapa
kebiasaan "buruk" yang "baik" untuk kesehatan anda,
silahkan simak (Bhr).
1.
Marah baik untuk menjaga tekanan darah.
Kita sudah terbiasa diperingatkan untuk menahan amarah karena
bisa menyebabkan Tekanan Darah Tinggi (hipertensi),bahkan dala ajaran agama amarah
itu bak bara api perlambang sifat syetan. Namun, sekarang hal itu tidak berlaku
karena melepaskan amarah konon memberikan keuntungan bagi kesehatan.
Adalah peneliti dan psikolog Jennifer Lerner dari Carnegie
Mellon University di Pittsburgh yang menemukan bahwa orang yang segera merespon
sesuatu hal yang menjengkelkan (yang bisa menyebabkan stress) dengan kemarahan,
mampu menjaga tekanan darah tetap normal dan mensekresi sedikit kortisol
(hormon penyebab stress) daripada orang-orang yang merespon dengan rasa takut
dan memendam perasaan mereka.
Permasalahannya terletak hanya pada bagaimana seharusnya anda
bereaksi terhadap situasi. Sebenarnya menunjukkan tingkat kemarahan yang
proporsional, akan membantu anda mengembangkan perasaan untuk meningkatkan kontrol
dan optimisme. Hal ini tidak terjadi pada perasaan takut atau frustasi, yang
justru meningkatkan pengeluaran kortisol yang pada akhirnya berakibat seringnya
stress pada tingkat tertentu bisa menyebabkan penyakit jantung.
Pada penelitian tersebut, diteliti sebanyak 92 siswa dengan
memaksa mereka untuk mengerjakan tugas-tugas yang sangat sulit dan dibawah
tekanan. Kemudian peneliti merubah peraturan beberapa kali selama test. Jika
jawaban salah, maka tugas harus dikerjakan kembali dari awal, sehingga
menyebabkan frustasi.
Kemudian data dicatat, dengan menggunakan kamera video untuk
merekam ekspresi wajah siswa, peneliti mengidentifikasi tasa takut, kemarahan,
dan rasa tidak nyaman. Peneliti juga mencatat tekanan darah, denyut nadi, dan
sekresi kortisol.
Hasilnya sungguh menakjubkan, siswa-siswa yang wajahnya
menunjukkan rasa takut selama test, peningkatan tekanan darah dan sekresi
kortisol lebih tinggi dibandingkan dengan siswa-siswa yang marah.
2. Main
Video Games akan meningkatkan metabolisme.
Banyak orang hobi bermain games melalui video games bahkan
mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam didepan monitor games demi
melampiaskan kegemaran tersebut. Agak bertentangan dengan pandangan umum bahwa
bermain games membuat kegemukan karena kurang pergerakan fisik. Dan meskipun
dipersalahkan sebagai salah satu penyebab obesitas, toh bermain video games
bisa benar-benar membantu kebugaran dan menurunkan berat badan. Para ilmuwan di
University of Miami melakukan penelitian pada 21 anak yang diberikan permainan
Tekken 3 (salah satu games pada Sony Playstation).
Pada penelitian tersebut selama permainan para peneliti
mengidentifikasi perubahan fisi seperti jantung berdenyut lebih cepat, mereka
menggunakan lebih banyak energi dan mulai bernapas lebih cepat. Salah satu
peneliti, Dr. Arlette Perry, menyimpulkan bahwa bermain video games bisa
memiliki efek positif pada kesehatan. Dia menambahkan bahwa bermain video games
jauh lebih baik daripada hanya sekedar duduk menonton televisi.
3.
Mengumpat dapat mengurangi rasa sakit.
Dalam ajaran agama mengumpat atau memaki-maki adalah
perbuatan jelek dan masuk salah satu penyakit jiwa dan harus dihindari. Pada
jaman dahulu, dimana operasi dilakukan tanpa memakai zat pemati rasa /
anestesi, pasien suka menggigit misalnya sebatang kayu untuk mengurangi rasa
sakit. Cara ini memang dapat mengurangi rasa sakit, seperti yang dibuktikan
pada penelitian ini. Namun menurut para peneliti di Keele University, pasien
lebih bisa menahan rasa sakit ketika mereka mengumpat atau memaki-maki dari
pada menggunakan kata-kata non-ofensif.
Dr. Richard Stephens, seorang dosen psikologi yang menjadi
salah satu peneliti, mengatakan bahwa mengumpat berhubungan dengan respon
adrenalin. Terungkap juga bahwa pada orang yang sedang mengumpat terjadi
perubahan seperti memiliki detak jantung yang tinggi, sehingga meningkatkan
agresifitas mereka. Peningkatan agresifitas lebih lanjut telah terbukti dapat
mengurangi kepekaan seseorang terhadap rasa sakit.
Dalam penelitian yang melibatkan 64 mahasiswa ini dimana
tangan mereka direndam dalam bak berisi air es, mereka diperbolehkan untuk
mengumpat dengan kata-kata yang ofensif, kemudian tugas diulangi lagi dengan
menggunakan kata-kata yang non-ofensif. Ditemukan hasil, bahwa mereka yang
mengumpat dengan kata-kata yang ofensif mampu mempertahankan tangan mereka
rata-rata 40 detik lebih lama dibandingkan dengan kelompok lainnya. AKhirnya
ketika ditanya tentang rasa sakit yang dirasakan, mereka juga menilai rasa sakitnya
lebih ringan.
4.
Bermalas - malasan bisa menambah beberapa tahun kehidupan anda.
Ungkapan "rajin pangkal pandai, malas pangkal
bodoh" masih terngiang ditelinga kita ketika guru menggambarkan pentingnya
rajin terutama rajin membaca bagi anak sekolah. Ahli Kesehatan Masyarakat,
Profesor Peter AXT, mengemukaan opini dalam tesisnya yang cukup ekstrim bahwa
seseorang yang bangun pagi-pagi dan menyibukkan diri sepanjang hari adalah awal
menuju kematian. Menurutnya, justru bermalas-malasan adalah kunci untuk hidup
lebih lama dan penangkal stress. Dia menyarankan untuk menghabiskan setengah
waktu luang kita untuk bermalas-malasan. Penelitian menunjukkan seseorang yang
terlalu sibuk, menghabiskan banyak energi yang dibutuhkan untuk keperluan lain
seperti regenerasi sel dan menangkal penyakit.
Pada studinya, dia membandingkan antara hewan yang hidup di
alam liar dengan hewan yang ada di kebun binatang. Misalnya, Singa di Serengeti
hanya mampu hidup selama 8 tahun, tetapi mampu hidup selama 20 tahun di kebun binatang.
Beruang Kutub Utara hidup selama 20 tahun di alam liar, tapi mampu hidup 40
tahun di penangkaran. Sedangkan contoh pada manusia yaitu pada para pemimpin
agama (Kiai, Pendeta, dll) yang cenderung menjalani kehidupan yang tidak
terlalu sibuk dengan urusan duniawi, memiliki rata-rata usia hidup lebih lama.
Manfaat lain adalah ternyata otak kita jauh lebih aktif
ketika kita sedang melamun atau mengkhayal. Umumnya melamun suka dikaitkan
dengan hal-hal negatif seperti ketidak-aktifan otak, kurang percaya diri, orang
yang malas dsb. Namun menurut Profesor Psikologi Kalina Christoff di University
of British Columbia, otak kita bereaksi sangat aktif ketika kita melamun, jauh
lebih aktif daripada kita fokus pada tugas-tugas rutin.Temuan pada penelitian
menunjukkan bahwa melamun, yang bisa menghabiskan sepertiga waktu jaga kita,
adalah bagian penting dalam kemampuan kognitif disaat kita memilah-milah
informasi penting.
5.
Stress dapat meningkatkan memory.
Kehidupan dikota besar sering membuat penduduknya mengalami
tekanan jiwa atau stress. Stress juga dialami untuk jangka lama aketika terjadi
masalah keluarga seperti perselingkuhan, perceraian yang dapat melemahkan
sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh menjadi rentan terhadap infeksi. Hasil
penelitian oleh para peneliti di University of Buffalo U.S menyimpulkan bahwa
stress akut (stress dalam jangka waktu pendek) justru mampu meningkatkan memori
otak. Hal ini disebabkan oleh kortisol zat yang dapat mempengaruhi bagian otak
yang mengendalikan proses pembelajaran dan memori otak. Stress akut juga akan
meningkatkan transmisi glutamat, substansi yang menyampaikan pesan pada otak
dan meningkatkan kerja memori otak.
Zhen Yan, Profesor Fisiologi dan Biofisika, menjelaskan bahwa
kortisol memiliki efek protektif dan efek destruktif pada tubuh. Itulah
sebabnya kita membutuhkan kondisi "stress" untuk meningkatkan
performa otak, namun tentu saja jangan berlarut-larut karena akan hal ini akan
memberikan efek yang destruktif pada tubuh.
Pada penelitian, dilakukan pada tikus-tikus yang telah
dilatih untuk menyelesaikan sebuah labirin. Sebagian dari tikus-tikus tersebut
dipaksa untuk berenang selama 20 menit, untuk memberikan stress akut. Kemudian
tikus-tikus tersebut diletakkan kedalam sebuah labirin. Para peneliti menemukan
bahwa tikus-tikus yang sudah diberi stress akut, lebih sedikit membuat
kesalahan ketika berjalan melewati labirin dibandingkan dengan tikus-tikus
non-stress.
6.
Menghindari Pekerjaan Rumah Tangga berakibat mencegah asma anak.
Meningkatnya jumlah alergi dan kondisi autoimun (seperti
psoriasis) selalu dihubungkan dengan masalah higienis dan kebersihan. Tetapi
sebenarnya itu bukan masalah utama. Survey yang dilakukan tahun lalu di Bristol
University dan Brunel University menunjukkan bahwa wanita yang menggunakan
produk-produk pembersih rumah tangga selama kehamilan atau segera setelah
melahirkan, akan meningkatkan resiko anak terserang penyakit asma.
Penelitian yang dilakukan pada 13.000 anak sebelum lahir,
ditemukan bahwa pemaparan bahan-bahan kimia yang terdapat pada produk-produk
pembersih terhadap kehidupan awal seorang anak, dapat meningkatkan 41%
kemungkinan anak terserang asma pada usia 7 tahun. Karena bahan kimia dalam
produk-produk tersebut menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan anak.
7.
Bermain Musik Keras dapat merangsang otak.
Musik adalah lambang dan bahasa yang bersifat universal.
Alunan musik klassik misalnya dapat digunakan untuk terapio wanita hamil agar
sang jabang bayi memiliki rasa humanis yang lebih tinggi. Apalagi ketika kita
menonton konser musik rock, atau membunyikan musik di rumah dengan volume suara
yang keras, hal ini mungkin baik untuk kekuatan otak anda. Menurut penelitian
di Manchester University, ketika mendengarkan musik, bagian dalam dari telinga
(sacculus) dirangsang untuk merespon ketukan dalam musik. Hal ini membuat
sensasi kesenangan rileks pada otak yang membuat kita merasa nyaman. Sacculus,
yang dianggap tidak memiliki fungsi dalam pendengaran manusia, tampaknya hanya
sensitif terhadap suara dengan volume yang sangat keras seperti musik rock yang
tingkat kebsingannta di atas 90 desibel.
Neil Todd, seorang ahli dalam studi ilmiah tentang musik,
menjelaskan bahwa sacculus berhubungan dengan bagian otak yang berfungsi untuk
mengatur rasa lapar, seks, dan hedonistik. Ketika sacculus dirangsang dengan
suara musik yang keras, otak merespon dengan melepaskan hormon yang membuat
kita merasa tenang, bahagia, dan responsif. Jadi untuk memberikan rasa bahagia
pada hari Senin pagi, dengarkan musik keras dengan suara yang keras pula.
8.
Minum minuman Berkarbonat bisa mencegah demensia.
Meskipun dianggap sebagai penyebab kerusakan gigi dan
obesitas, minuman berkarbonat dua kaleng sehari dapat mencegah Alzheimer dan
meningkatkan kemampuan memori sebesar 20%. Ahli syarat dari Glasgow Caledonian
University, memfokuskan pada otak bagian hippocampus yang bertugas menciptakan
memori baru, dimana terjadinya dementia menghambat kerja hippocampus.
Dr. Leigh Riby melakukan test memori terhadap relawan,
setelah mengkonsumsi minuman berkarbonat yang mengandung gula 25 g, mampu
mengingat 17% lebih banyak memori daripada yang tanpa mengkonsumsi minuman
berkarbonat.
9.
Gelisah untuk melawan obesitas.
Peneliti dari Mayo Clinic U.S mengatakan bahwa orang yang
sering gelisah selalu cenderung tampak lebih langsing daripada orang yang
selalu tenang dalam menghadapi permasalahan. Gerakan-gerakan ringan yang
dilakukan secara tidak sadar saat gelisah seperti gerakan kaki, tangan, jantung
berdebar, peregangan otot atau menguap, mengeluarkan 350 ekstra kalori per hari.
Ahli Endokrinologi, James Levine, mengatakan ada perbedaan
besar jumlah kegelisahan antara orang-orang yang ramping dan orang-orang yang
obesitas. Dimana sering temukan kegelisahan pada orang-orang yang ramping.
10.
Perokok ternyata lebih cepat pikun
Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa seorang perokok,
akan mengalami masalah ingatan pada usia pertengahan.
Mulai pada awal usia 40 hingga 50 tahun, perokok akan
mengalami penurunan daya ingat secara cepat, dibandingkan dengan bukan perokok.
Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of
Public Health menunjukkan hubungan yang antara rokok dan pikun tampak lebih
kuat pada orang yang merokok lebih dari 20 batang setiap harinya.
Dr. Marcus Richards mengatakan penyebab rokok mempercepat
hilangnya daya ingat masih belum jelas. "Kami menduga, rokok bisa
mempercepat gangguan memori dengan meningkatkan resiko hipertensi. Dan
hipertensi dapat merusak otak," jelas peneliti dari University College
London ini.
Alternatif lainnya, bahan kimia dalam rokok sigaret juga bisa
merusak otak secara langsung. "Apapun alasannya, hasil penelitian ini
sudah jelas," tambahnya. "Ini adalah salah satu alasan agar orang
berhenti merokok."
Penelitian ini melibatkan 5.362 orang yang rata-rata berusia
diatas 40-an.
11.
Bergosip
Gosip adalah sifat dasar manusia, ujar Dr Durvasula dari
Universitas Kalifornia. Kita sudah bergosip sejak jaman batu, sebagai bagian
dari norma sosial dan upaya belajar. Lewat gosip, kita berusaha terhubung
dengan orang lain. Asalkan kita tetap berhati-hati agar tidak menyinggung
subjek gossip, sesekali membicarakan orang lain itu adalah perilaku normal.
12.
Stres
Stres bisa menyebabkan gangguan jantung, diabetes dan
kelainan mental. Namun sedikit tekanan dalam pikiran akan meningkatkan kadar
imunitas tubuh. Stres dalam jumlah wajar akan meningkatkan produksi leukosit,
yang membantu melindungi tubuh saat vaksinasi, infeksi dan operasi.
13.
Nonton YouTube di kantor
Asal tidak sepanjang hari, menonton YouTube di kantor BUKANLAH
tindakan makan gaji buta. 15 menit tertawa setiap harinya bisa memperlancar
aliran darah, meningkatkan relaksasi, dan membakar 50 kalori. Maka bagi para
bos, jangan larang YouTube, Mim dan Yahoo! Indonesia di kantor. Jika
karyawannya sehat, efisiensi perusahaan akan meningkat.
14.
Mencoret-coret saat bekerja
Saat Anda sedang menerima telepon, Anda tak henti-hentinya
mencoret-coret kertas di hadapan. Bahkan saat rapat, sambil mendengarkan
presentasi, tanpa sadar Anda terus menggambar. Jika itu adalah kebiasaan Anda,
tidak perlu dihentikan. Kebiasaan ini justru membantu Anda mengingat informasi
yang diberikan.
15.
Menyumpah
Dr Ramani Durvasula dari Universitas Kalifornia mengatakan,
dengan mengekspresikan kekesalan, kita melepaskan emosi, sehingga kita menjadi
lebih mampu mengontrol perasaan kita. Meski marah-marah pada pasangan tetaplah
bukan penyelesaian masalah, setidaknya jika kita menyumpah dengan suara
melengking, si dia akan memperhatikan kita. Setelah itu, masalah bisa lekas
selesai!
16.
Minum kopi
Kopi dalam jumlah wajar bisa mengurangi risiko Parkinson pada
pria, dan diabetes tipe 2. Namun meminum 5 cangkir sehari malah akan
meningkatkan risiko Parkinson pada wanita.
17.
Ngemil Cokelat
Makan sepotong cokelat sehari bisa mengurangi risiko stroke
atau sakit jantung sebesar 39%. Cokelat mengandung flavonoid, senyawa
antioksidan yang melindungi jantung. Tentu saja jika Anda makan cokelat
sepanjang hari sebagai pengganti makan siang, Anda malah bisa kena kolesterol
akibat konsumsi lemak berlebih!
Sumber : http://www.iniunik.web.id/2011/09/22-kebiasaan-baik-yang-ternyata-buruk.html#ixzz1vZSdw6ZH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar